“Maaf.. Na..Dhi,” kalimatnya terputus,
suaranya tercekik. Reo-ku kesakitan.
Ya Tuhan, biarkan Nad bersama Reo lebih lama. Nad sayang
dia Tuhan, Nad enggak mau jauh dari dia, please jangan ambil dia. Batinku memohon. Kukatupkan bibirku kuat-kuat,
airmata kembali memenuhi mataku lalu menetes deras.
“Aku Nadhira.
Kamu udah lama kenal aku. Masa nama aja salah!” ujarku sambil tertawa getir,
tertawa kecut, tertawa menutupi kesedihanku.
Reo bergeming,
ia menatapku dengan tatapan sedih terluka. Seakan mata itu memberitahuku sesuatu
yang membuatku ngeri. Aku tak bisa
bertahan, meski telah kucoba. Usai sudah kini, kurasa ini memang saatku pergi. Maka
dekaplah aku karena ini kan jadi saat terakhir kita.
Aku tidak
melihat ada harapan disana. Harapan hidup Reo tipis. kudekap tubuh lemahnya, lalu
berbisik lirih. “Jangan pergi, Re.”
===========
Crash: SUM 41
Tidak ada komentar:
Posting Komentar