Sabtu, 19 April 2014

Stairway to Heaven

 “Maaf.. Na..Dhi,” kalimatnya terputus, suaranya tercekik. Reo-ku kesakitan.
Ya Tuhan, biarkan Nad bersama Reo lebih lama. Nad sayang dia Tuhan, Nad enggak mau jauh dari dia, please jangan ambil dia. Batinku memohon. Kukatupkan bibirku kuat-kuat, airmata kembali memenuhi mataku lalu menetes deras.
“Aku Nadhira. Kamu udah lama kenal aku. Masa nama aja salah!” ujarku sambil tertawa getir, tertawa kecut, tertawa menutupi kesedihanku.
Reo bergeming, ia menatapku dengan tatapan sedih terluka. Seakan mata itu memberitahuku sesuatu yang membuatku ngeri. Aku tak bisa bertahan, meski telah kucoba. Usai sudah kini, kurasa ini memang saatku pergi. Maka dekaplah aku karena ini kan jadi saat terakhir kita.

Aku tidak melihat ada harapan disana. Harapan hidup Reo tipis. kudekap tubuh lemahnya, lalu berbisik lirih. “Jangan pergi, Re.”

===========
Crash: SUM 41

Tidak ada komentar:

Posting Komentar