Minggu, 28 Desember 2014

Review Novel: Samurai #1 Kastel Awan Burung Gereja

(For Mizan CLBK 2014)

Judul: Samurai: Kastel Awan Burung Gereja
Judul asli: Cloud Of Sparrows
Karya: Takashi Matsuoka
624 h.; 20,5 cm
Edisi kedua; Cetakan Pertama, November 2014
Penerbit Qanita, PT Mizan Pustaka



Well done, akhirnya selesai baca juga. Hore! Puas dan nggak sabar lanjut baca yang kedua! >,<

Hmmm… Aku sebenarnya nggak mengerti bagaimana sih cara yang ‘benar’ me-review sebuah buku. Tapi aku tertarik sekali untuk menyebarluaskan keeksotisan buku ini—belum pernah merasa tertarik sedalam ini pada negara yang sempat menjajah Indonesia, Japan.

Sulit untuk mengungkap secara gamblang apa yang kudapatkan dalam buku ini. Satu kata yang bisa kugambarkan mengenai buku Samurai adalah KAYA! Aku bakal ungkapkan sedikit pendapatku mengenai buku ini tanpa spoiler ya, nanti nggak seru lagi dong. Pokoknya, ini buku selalu ada di samping kepalaku sebelum tidur—bakal dapat predikat buku yang bakal bikin aku nangis kalau hilang. Karena tiap lembar menyuguhkan sesuatu yang manis, indah, keji, duka, cinta, ketegangan, pesona, dan kesempurnaan. Karena nggak hanya stories-nya yang memukau, tapi kearifan, dan history-nya memang ngena banget.

Mulai dari;
1)      Novel ini historical fiction yang dibalut dengan narasi, dialog, dan kisah yang apik. Ibaratkan sambil menyelam minum air; kenikmatan fiksi yang cantik dalam fakta sejarah yang keji.
Selama baca semua emosi jadi satu; penasaran, intrik, trigger, twice, tipu muslihat, semua keren banget. Miris, karena banyak banget orang yang mati dalam buku ini, termasuk bayi. Terkagum dengan karakter favorit Genji, Shigeru, Matthew Stark (bahkan semua karakter yang ada di sana kuat, termasuk Hanako—pelayan Klan). Feeling Uwaw, gimana cara menggambarkan perasaan itu ya? Pokoknya aku terperangah dan sambil manggut-manggut. Berasa balik ke Zaman Edo, karena penggambaran settingnya sempurna. Dan yang jelas aku dapat ilmu pengetahuan baru!

2)      Kepemerintahan Shogun yang melemah di akhir Zaman Edo. Nah, supaya paham sejarahnya, saranku kalian baca dulu ya restorasi meiji. Nanti bakal jelas banget dan feeling uwaw-nya berasa. Karena apa yang diramalkan Lord Shigeru berkaitan dengan masa sekarang. Buatku ini sangat menarik, menggambarkan gimana kekhawatiran bangsawan Jepang sebelum budaya modern masuk / orang asing.

3)      Budaya Jepang yang benar-benar kental dengan kesetiaan dan kehormatan—termasuk cara mereka mengontrol emosi untuk menjaga ekspresi dan perilaku agar tetap terlihat bermartabat. Nah dari sini jelas, kenapa banyak mereka (samurai, ninja, shogun, bangsawan) tega membantai orang yang melakukan pelecehan sedikit saja—termasuk hara kiri—karena bagi mereka kehormatan lebih tinggi dari kebahagiaan termasuk hidup. (Uh… bagian ini kudu kuat hati deh, karena imajinasiku bermain saat membaca kisah itu, aku kebayang banget cara-cara keji pembunuhannya… Hiks hiks T_T).
Kedisiplinan mereka juga terjaga banget. Perbedaan status (kasta) yang tingkatannya sangat-sangat jelas, mulai dari keluarga bangsawan sampai keluarga terbuang disebut Kaum Eta.

4)      Kekayaan lain yang ada di buku ini adalah perbedaan cara pandang budaya antara Jepang dan Amerika. Mulai dari perbedaan kecantikan wanita, perabotan, dan bahasa. Di buku itu orang Jepang nggak perlu perabotan seperti kursi, meja, etc. Sedangkan orang Amerika terlalu pegal duduk di atas lipatan kaki. Menarik deh pokoknya, baca sendiri ya.

5)      Nah ada lagi yang menarik, soal agama di sini. Awalnya aku paling nggak mau baca-baca berbau agama di luar agamaku. Tapi membaca ini aku jadi tahu satu hal, bahwa setiap manusia harus hidup dengan rukun dan damai—apapun keyakinannya.

6)      Terakhir. Setiap karakter punya kisah masa lalu yang berbeda. Nah penulis di sini keren banget menceritakan sejarah kisah mereka, sehingga menjadi jelas kenapa dan apa alasan mereka bertindak. Semuanya logis.

7)      KAYA! Dari awal sampai akhir benar-benar apik sekali story ini. Kebahagiaan, ketegangan, kecemasan, penasaran, dan hasrat ingin membaca sampai habis bahkan berharap kisah ini nggak akan habis menguasai diri. Hasilnya? Jelas, kearifan nilai sosial dan ilmu sejarahnya juga dapat.

Ini ada quote kesukaanku, sebenarnya banyak banget. Tapi aku cantumkan sedikit saja ya. ^_^
-----------------------------
Kata-kata dapat melukai. Diam dapat menyembuhkan.
Tahu kapan saat untuk bicara dan kapan saatnya diam adalah kearifan seperti yang diceritakan hikayat.

Pengetahuan dapat menghambat. Ketidaktahuan justru dapat membebaskan.
Tahu kapan saatnya untuk tahu dan kapan saatnya untuk tak tahu adalah kearifan para nabi dan kaum bijak.

Tak terganggu oleh kata-kata, kediaman, pengetahuan atau ketidaktahuan, sebilah pedang tajam menebas tajam. Ini adalah kearfian seorang prajurit.
Suzume-No-Kumo (1434)

-------------------------------------------------
Lord Chamberlain berkata, “Ada perbedaan pendapat tentang apakah sifat baik itu sudah ada sejak lahir atau didapat dari pendidikan. Bagaimana menurut pandangan Anda, Tuanku?
Lord Takanori menjawab, “Tidak ada artinya.”
Lord Chamberlain berkata lagi, “Jika sifat baik ada sejak lahir, maka semua latihan menjadi tidak berguna. Jika sifat baik didapatkan dari latihan, mereka dari kasta terendah dapat menyamai seorang samurai.”
Lord Takanori menjawab, “Sifat baik omong kosong. Bukan sifat baik juga omong kosong.”
Suzume-No-Kumo (1817)
----------------------------
“Lagi pula, seberapa penting sesuatu yang fana seperti kecantikan fisik?” Hide menggeser percakapan ke arah yang lebih aman. “Yang penting adalah kecantikan di dalam. Dan dibidang ini, kecantikan Lady Emily tak bisa dikalahkan siapa pun.”
“Kamu jelas-jelas baru saja menyatakan sebuah poin penting,” kata Taro yang juga lega dengan pergeseran percakapan. “Kecantikan sejati ada di dalam diri.”
-----------------------------

Nah, begitulah review-ku tentang buku ini. Terima kasih untuk Bapak Takashi Matsuoka atas kesempurnaan kisah dan manfaatnya. Terima kasih juga untuk penerbit yang membuka jalan ini. Dan aku beruntung menjadi orang yang ‘telah’ membaca masterpiece ini. Aku mau cuuuus baca kisah yang kedua ya! Kalau kalian sudah baca mampir ke blogku lagi. Kita ngobrol. Hehehe. Arigatou Gozaimatsu!!!! \(>,<)/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar